Apa Itu Osteoporosis?

Penyakit Osteoporosis
Sumber :tutinonka.wordpress.com
Nama ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Apalagi dengan disajikannya beragam iklan yang menjelaskan osteoporosis beserta solusinya. Orang umum sering menyebutkan dengan tulang keropos. Namun bagaimana dengan medis? Yuk kita simak ulasan berikut ini.

Osteoporosis sendiri jika diterjemahkan menjadi “osteo” yang berarti tulang, kemudian “porosis” yang artinya keropos. Berarti benar ya sebutan masyarakat mengenai osteoporosis ini. Akibat dari osteoporosis sendiri adalah tulang mudah patah. Tulang yang sering patah adalah bagian tulang belakang, pergelangan, dan paha. Tentu ini akan sangat membahayakan penderitanya. Tapi semua itu dapat dicegah sedini mungkin agar terhindar dari resiko tersebut.


Lalu, apa yang menjadi penyebab dari osteoporosis itu sendiri?
Penyebab dari osteoporosis sendiri adalah kecepatan pembentukan tulang tidak seimbang dengan sel-sel tulang yang sudah tua. Sedangkan sel-sel tulang yang sudah tua akan dikeluarkan oleh tubuh dan digantikan dengan sel-sel tulang yang baru. Akibatnya terjadilah osteoporosis.

Pada waktu kita masih kecil, kecepatan pembentukan sel tulang lebih besar daripada sel-sel tulang yang sudah tua sehingga kita mengalami pertumbuhan. Berbeda halnya ketika dewasa, kecepatan pembentukan tulang sudah mengalami penurunan, atau bisa dikatakan seimbang dengan terbentuknya sel-sel yang sudah tua.

Apakah ada keadaan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya osteoporosis?
Ada, berikut adalah beberapa keadaan yang dapat meningkatkan resiko tersebut.
a.       Kurangnya olahraga, atau berolahraga secara tidak teratur
Ini perlu menjadi perhatian kita semua. Banyak sekali diantara kita yang menghiraukan masalah ini. Mungkin terdengar sepele, tapi jika sudah terjadi pada diri kita, barulah menyesal kenapa dulu tidak melakukan perawatan tubuh.

Oleh karena itu, bagi anda yang masih muda. Usahakan olahraga secara teratur. 15 menit setiap hari sudah cukup untuk mengurangi resiko terkena osteoporosis. Buang rasa malas anda jika tidak ingin terkena osteoporosis.
b.      Memasuki usia 30-40 tahun
Dimana kecepatan produksi pembentukan sel-sel tulang yang baru tidak sebesar ketika usia kita masih muda. Hal tersebut yang mengakibatkan terjadinya osteoporosis. Jadi perlu diperhatikan sejak dini agar dapat memproteksi diri.
c.       Hasil dari mengonsumsi obat-obatan tertentu
Ada beberapa obat yang memiliki efek samping menurunkan laju pembentukan tulang. Obat yang dapat membuat resiko tersebut adalah keratin. Dimana obat tersebut sering digunakan untuk penyakit asma, paru-paru, radang sendi dan alergi.

Tapi anda tidak perlu khawatir, karena efek samping obat tersebut akan bekerja jika kita mengonsumsinya dalam jumlah besar.
d.      Mempunyai keluarga yang terkena osteoporosis
Wanita yang memiliki ibu osteoporosis akan jauh lebih besar resikonya untuk terkena osteoporosis.
e.      Merokok
Resiko perokok lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Oleh karena itu, mulai dari sekarang cobalah untuk hidup sehat. Perlahan-lahan buang rokok dari kehidupan anda. Memang sulit, tapi percayalah. Itu sebanding dengan kesehatan yang akan anda miliki nantinya.
f.        Pengangkatan kandungan
Jika hanya satu ovarium saja yang diangkat, tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah ketika kedua ovarium diangkat. Karena jika kedua ovarium diangkat, maka jumlah hormon esterogen akan menurun dan dapat mengakibatkan resiko osteoporosis.
g.       Menopause
Resiko terkena osteoporosis lebih besar wanita dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini disebabkan wanita memiliki masa menopause. Dimana kadar hormone esterogen yang dihasilkan dari ovarium menurun drastis. Oleh karena seorang wanita dapat dengan mudah terkena osteoporosis.

Perlu diketahui, hormone esterogen ini sangat penting fungsinya, dimana menjaga kekuatan tulang dengan cara membentuk sel-sel tulang baru untuk menggantikan sel-sel yang tua.
h.      Akibat penyakit tertentu
Ada beberapa penyakit yang dapat mengakibatkan penyakit osteoporosis, diantaranya adalah arthritis reumatoid, bronkhitis kronis dan emfisema, hipertiroidisme, malnutrisi, penyakit hati kronik, dan penyakit-penyakit usus.
i.         Wanita yang memiliki badan kurus
Wanita kurus memiliki angka lebih besar untuk terkena osteoporosis daripada wanita yang berbadan gemuk. Hal ini berkaitan erat dengan hormone esterogen yang dihasilkan oleh wanita. Dimana wanita gemuk lebih banyak menghasilkan hormone esterogen dibandingkan dengan wanita berbadan kurus.
j.        Asupan vitamin D atau kalsium yang rendah
Penting kiranya kita mendidik anak-anak kita mulai dari sekarang untuk memeilihara asupan vitamin D atau kalsium. Cara yang paling mudah adalah meminum susu secara rutin setiap harinya agar menjaga kondisi tubuh tetap bugar dan terhindar dari osteoporosis.


Semoga dengan adanya informasi ini kita menjadi mengerti dan belajar untuk menjaga kesehatan tubuh mulai dari sekarang. Ingat, semuanya dapat dicegah asal ada kemauan. Jangan sampai penyesalan muncul. Tentu tidak ada gunanya. Mari kita giatkan hidup sehat bersama, sampai jumpa..

No comments:

Post a Comment