Seperti Apa Mitos Kesuburan? Apakah Anda mempercayainya?

Mitos Mengenai Kesuburan
Sumber Gambar : tentangbunda.com
Mempunyai anak adalah sesuatu hal yang paling diinginkan oleh setiap pasangan yang menikah. Tentu saja hal ini berkaitan erat dengan kesuburan. Banyak sekali mitos yang beredar di masyarakat mengenai kesuburan ini. apakah anda mempercayai mitos-mitos yang ada?

Mungkin ada baiknya jika anda menyimak ulasan kami mengenai mitos kesuburan, sehingga anda mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kesuburan. Tidak asal mempercayai sesuatu yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Baiklah, langsung saja kami bahas, ini dia:

Mitos 1 : Jika saya menjaga kesehatan, maka kesuburan saya otomatis terjaga pula
Untuk menjaga kesehatan, kami rasa setiap orang wajib melakukannya. Dengan rutin olahraga, makan makanan yang sehat dan bergizi, dan mengatur kegiatan yang ada sehingga tubuh dalam kondisi yang optimal.


Namun yang perlu ditekankan disini adalah tidak ada hubungan langsung antara tubuh yang sehat dengan kesuburan. Missal, jika anda sehat berarti untuk mempunyai anak porsentasenya bisa cukup besar.

Apakah benar demikian? Jawabannya adalah tidak, kenapa? Karena kesuburan bukan hanya didasarkan pada kondisi tubuh yang sehat saja. Melainkan seperti keadaan tuba falopi, ada tidaknya polip, kemudian struktur tulang rahim, dan masih banyak lagi. Jadi tidak ada hubungannya antara tubuh yang sehat dengan kesuburan.

Mitos 2: jika menstruasi lancar dan teratur, berarti saya subur
Benarkah demikian? Apakah jika seorang wanita yang mengalami mens teratur dan lancar menandakan bahwa dia subur? Jawabannya adalah tidak. Kenyataannya adalah teraturnya mes anda tidak akan berpengaruh terhadap kesuburan anda. Ada banyak hal yang memang bisa dikaitkan dengan kesuburan. Namun sekali lagi lancarnya mens tidak berpengaruh terhadap kesuburan anda.

Mitos 3: ketidak suburban hanya dimiliki oleh kaum wanita saja
Jawabannya adalah salah, tidak hanya kaum wanita saja yang mengalami ketidaksuburan, kaum pria pun juga dapat mengalaminya. Bisa jadi sperma yang dimiliki tidak dapat membuahi dikarenakan suatu sebab. Oleh karena itu sebaiknya memeriksakan kesuburan secara bersama-sama agar mengetahui siapa yang sebenarnya tidak subur dan bagaimana solusi atas masalah tersebut.

Mitos 4: Jika saya pernah punya bayi, maka saya akan mudah mendapatkan bayi kembali
Jawaban atas mitos diatas adalah tidak sepenuhnya benar. Jika anda masih berusia muda, mungkin hal tersebut bisa terjadi. Tapi bagaimana jika usia anda sudah lanjut? Apakah masih bisa mempunyai bayi? Tentu tidak. Kenapa? Karena wanita mempunyai masa kesuburan, yang apabila telah melewati masa tersebut akan kesulitan untuk mendapatkan anak atau hamil. Hal ini dipengaruhi juga oleh keadaan yang semakin lemah dengan bertambahnya usia.

Mitos ke 5: Usia mempengaruhi kesuburan
Kalau mitos ini adalah benar. Terutama ditujukan kepada kaum wanita. Oleh karena itu dianjurkan untuk menikah dalam usia muda (kisaran 20-30). Karena jika wanita sudah memasuki usia 30 tahun, maka tingkat kesuburannya akan berkurang. Tapi ada kok yang masih bisa hamil. Ya, memang bisa, namun itu terlepas dari bahasan kita. Karena bisa jadi itu bantuan teknologi tidak secara alami. Atau bahkan sebuah keajaiban yang diberikan oleh Allah.

Ada banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi kesuburan anda, tapi kami ingatkan kembali bahwa bukan seperti mitos-mitos yang hari ini kami ulas. Jika memang dirasa anda belum juga mempunyai keturunan, Sebaiknya anda langsung pergi ke dokter kandungan guna mengetahui kesuburan anda. Ingat, harus dilakukan secara bersama-sama agar dapat diketahui secara pasti dan tidak menjadi sebuah bencana yang dapat mengakibatkan rumah tangga menjadi hancur.

Itulah yang dapat kami sampaikan untuk hari ini, semoga bermanfaat untuk anda. Ada baiknya kita selalu teliti dan cermat dalam menyikapi segala sesuatu, tidak langsung ditelan mentah-mentah. Ada banyak sekali informasi yang bisa anda dapatkan guna memperdalam mengenai masalah tersebut. mitos hanyalah berdasarkan perkataan orang, tidak ada bukti ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan, sehingga sudah sepantasnyalah kita tidak mempercayainya. Akhir kata, sampai jumpa

No comments:

Post a Comment