Sumber Gambar : ryandayat.blogspot.com |
Rambut
rontok yang timbul di usia muda, biasanya menyebabkan rasa rendah diri karena
mahkotanya telah hilang. Tidak mau bertemu denga klien, teman ataupun saudara
karena rasa malu. Apalagi sampai diejek dan dijadikan bahan perbincangan.
Tentunya akan menambah rasa tidak nyaman terhadap si penderita itu sendiri.
Mana ada sih orang yang ingin rambutnya rontok. Kami yakin tidak satupun,
karena rambut merupakan mahkota bagi pemiliknya.
Sering kali
kita lalai terhadap kesehatan diri sendiri yang berujung pada penyesalan.
Seperti yang saya bahas di pembukaan, ada beberapa faktor yang dapat
menyebabkan seseorang mengalami kebotakan atau rambut rontok. Hal ini bisa
disebabkan oleh faktor gen salah satunya, walaupun faktor-faktor lainnya juga
ikut mempengaruhi.
Penyebab
rambut rontok yang kedua adalah gen. jika berbicara gen, maka alangkah bijaknya
jika kita mengetahui mengenai gen itu sendiri seperti apa sehingga nampak jelas
gambaran gen dapat membuat seseorang menderita sebuah penyakit karena riwayat
keluarganya.
Makhluk
hidup memiliki persenyawaan kimia yang membawa keterangan genetic dari sel
khususnya atau dari makhluk dalam keseluruhannya dari satu generasi ke generasi
berikutnya. DNA dalam dunia biologi telah menarik perhatian banyak orang.
DNA adalah
singkatan dari deoxyribonucleic acid atau asam
deoksiribonukleat, merupakan suatu makromolekul yang tersusun oleh nukleotida
sebagai molekul dasarnya yang membawa sifat gen.
Sel eukariot
mempunyai DNA dalam jumlah sangat besar. Dalam sel tubuh manusia, misalnya DNA,
yang terkandung kira-kira seribu kali lebih banyak daripada dalam sebuah sel
bakteri. Sementara sel beberapa hewan amfibi memiliki kandungan DNA lebih dari
10 kali dari yang terkandung dalam tubuh kita.
Sebagian DNA
bersifat structural, yang memungkinkan bagian-bagian pembawa informasi genetic
membentuk sususnan rapat. Sebagian DNA bersifat regulator, yaitu membantu
mengaktifkan dan mengistirahatkan gen yang mengatur sintesis protein (Bruce,
1994).
Nukleus
terdiri atas banyak benang yang kaya protein yang terletak di dalam cairan
nucleus. Di dalam sel yang istirahat benang-benang ini dinamakan kromatin. Pada
kromosom terletak penentu-penentu genetic atau ketururnan yang dinamai gene
dalam sususnan berderet. Jumlah kromosom dalam badan sel adalah tetap untuk
jenis organisme tertentu ( Evelyn, 1995).
Pada 1910, Thomas Hunt Morgan
menunjukkan bahwa gen terletak di kromosom. Selanjutnya, terjadi ‘perlombaan’
seru untuk menemukan substansi yang merupakan gen. Banyak penghargaan Nobel
yang kemudian jatuh pada peneliti yang terlibat dalam subjek ini (Geoffrey,
1984).
Kromosom
Kromosom pertama kali diamati oleh Karl Wilhelm von Nägeli pada 1842 dan ciri-cirinya dijelaskan dengan detil oleh Walther Flemming pada 1882. Pada 1910, Thomas Hunt Morgan membuktikan bahwa kromosom merupakan pembawa gen. Kromosom merupakan tabung-tabung protein dalam setiap sel. Jumlah kromosom sangat bervariasi dalam bentuk tabung.
Kromosom pertama kali diamati oleh Karl Wilhelm von Nägeli pada 1842 dan ciri-cirinya dijelaskan dengan detil oleh Walther Flemming pada 1882. Pada 1910, Thomas Hunt Morgan membuktikan bahwa kromosom merupakan pembawa gen. Kromosom merupakan tabung-tabung protein dalam setiap sel. Jumlah kromosom sangat bervariasi dalam bentuk tabung.
Kromosom merupakan zat yang mudah
mengikat zat warna sehingga mudah diamati sewaktu sel membelah. Zat penyusun
kromosom disebut kromatin, yaitu serabut halus yang terjalin seperti benang.
Kromosom terdiri atas belahan dua benang halus yang sama, disebut kromatid.
Kromosom merupakan struktur makromolekul besar yang memuat DNA yang membawa
informasi genetik dalam sel. DNA terbalut dalam satu atau lebih kromosom.
Manusia
memiliki 46 kromosom, tepatnya 23 kromosom homolog. Dari jumlah tersebut, 44
(atau 22 pasang) merupakan autosom (A) dan 2 (atau sepasang) merupakan gonosom.
Seorang perempuan memiliki 22 pasang autosom dan sepasang kromosom X sehingga
rumus kromosomnya 22AAXX. Seorang laki-laki memiliki 22 pasang autosom dan 1
kromosom X serta 1 kromosom Y sehingga rumus kromosomya 22AAXY.
Mungkin anda
masih bingung dengan penjelasan di atas, namun itulah yang menyebabkan mengapa
seseorang dapat mengalami kebotakan. Anda bisa cek keluarga anda, apakah orang
tua anda ada yang mengalami kebotakan. Jika ya, maka anda berisiko menderita
kebotakan juga. Oleh karenanya lebih bijak jika anda segera berkonsultasi
dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan penanganan tepat.
Itulah yang
dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat. Mencegah lebih baik daripada
mengobati. Dengan mengetahui sejak dini maka anda bisa lansung mengatasinya
sebelum terlambat. Rambut adalah mahkota, dengan merawatnya anda akan
mendapatkan rambut yang sehat dan lebat. Itulah impian setiap orang. Jadi
jagalah rambut anda dengan baik agar anda mendapatkan penampilan yang terbaik.
Sampai jumpa
No comments:
Post a Comment