Siapa yang
menyangka bahwa buah yang dengan mudah didapat dipasar-pasar tradisional maupun
supermarket berkelas mampu mencegah penyebaran virus HIV AIDS. Padahal kita
mengetahui bahwa buah ini sering dijadikan makanan sehari-hari, seperti pisang
goreng, kolek, maupun pisang keju.
Dalam
percobaan yang dilakukan di laboratorium menunjukkan bahwa pisang mengandung
salah satu zat yang bernama BanLec. Dimana zat tersebut memiliki potensi yang
sama kuatnya dengan 2 obat anti-HIV. Peneliti percaya bahwa jika memilih buah
pisang sebagai alternatifnya, maka berapa banyak orang yang akan tertolong
karenanya.
Kemudian
peneliti asal Amerika Serikat menemukan Lectin yang terkandung di dalam buah
pisang dapat menghalangi masuknya bakteri ke dalam tubuh. Seperti yang kita
ketahui bahwa ketika orang terkena penyakit HIV, maka sistem kekebalan tubuhnya
akan berangsur-angsur melemah. Dan itu membuat tubuh mudah terserang penyakit
dari bakteri dan kuman yang masuk.
Michael
Swason dari University of Michigan mengatakan bahwa masalah yang dihadapi
selama ini adalah kemampuan virus yang dapat bermutasi setelah pemberian obat
sehingga bakteri tersebut menjadi kebal. Berbeda halnya setelah diberi lectin.
Begitu ucapnya.
Saat ini
swason masih terus melakukan riset terkait hal tersebut dan berharap dari
penelitiannya ini dihasilkan suatu penemuan yang akan mengubah dunia untuk
mengatasi masalah HIV. Prof David Marvovits dari University of Michigan Medical
School mengatakan bahwa masalah HIV ini menjadi masalah yang serius di Amerika
Serikat dan beberapa negara didunia. Semoga ke depan dapat ditemukan obat yang
akan membantu memusnahkan virus HIV ini.
Melihat
pernyataan dari kedua orang yang berkompeten. Sebenarnya bukan hanya penyelesaian
dari masalah ini. Tapi bagaimana langkah pencegahan agar tidak timbul mereka
yang terjangkit virus ini. itu yang terpenting. Hindari pergaulan bebas. Memang
sekarang sangat susah untuk mengendalikan pergaulan antar anak muda. Kebanyakan
dari mereka sudah melampaui batas. Sangat perlu pengawasan orang tua, guru,
maupun orang terdekat untuk senantiasa mengawasi orang yang mereka kasihi agar
tidak masuk ke dalam perangkap mematikan ini. mungkin itu saja yang dapat kami
sampaikan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya.
No comments:
Post a Comment